
Jumat, 18 Oktober 2019
2 Samuel 20: 1-25
Yoab dan Amasa
Keputusan Daud mengangkat Amasa mantan panglima Absalom untuk menggantikan Yoab jelas tidak diterima dengan baik oleh Yoab. Maka pada saat pemberontakan Seba, Yoab memakai kesempatan itu untuk mewujudkan niatnya: mendapatkan kembali kedudukan sebagai panglima (2 Samuel 20: 1-25).
Perpecahan antara suku-suku Israel dengan suku Yehuda semakin nyata, ketika Seba bin Bikri mengumumkan diri untuk melawan raja Daud (20:1-2). Upaya Daud untuk merebut hati suku-suku Israel dengan mengangkat Amasa, mantan Panglima Absalom, sebagai Panglima menggantikan Yoab tidak berhasil sesuai harapan - agaknya karena Amasa melakukan tugasnya dengan tidak sepenuh hati (20:4-5). Raja Daud kemudian menyuruh Abisai adik Yoab untuk menumpas pemberontakan, namun Yoab mengambil alih perintah untuk untuk melakukan pembalasan kepada Amasa (20:7-13). Melalui negosiasi, Yoab dapat membuat pengikut Seba menyerahkan kepala Seba kepada Yoab (20:14-22). Demikianlah Yoab mendapatkan kembali posisinya sebagai Panglima tentara Daud (20:23-25). Sekali lagi Yoab melakukan pembunuhan yang tidak diinginkan Daud, seperti yang dia lakukan terhadap Abner (3:26, 27) dan Absalom (18:14). Tetapi TUHAN akan memberikan penghakiman pada waktunya.
Hanya karena kesulitan menghadang kita, tidak berarti Allah tidak mempedulikan kita. Ia tetap memerintah sebagai Pemilik dan Penguasa semesta. Adakah kita menghormati Allah?
*Verse of the Day*
_Matthew 7:15_
“15 Beware of false prophets, who come to you in sheep's clothing but inwardly are ravenous wolves.”
(English Standard Version)
_Pdt. Bagoes Seta_SBI Melbourne